Selasa, 23 Juni 2015

Kenapa Sukses Sulit Datang Padamu?

Ya, pertanyaan yang gampang-gampang susah untuk dijawab. Tentu gampang menjawab atau mengoreksi kesalahan diri, tapi setelah itu, apakah benar sukses lalu datang? Itulah sulitnya. Oke, secara sederhana, sukses itu datang pada diri setiap orang. Bedanya hanya pada bentuk dan takaran kesuksesan itu sendiri. Kita ambil contoh ya, dua anak mahasiswa. Sama-sama belajar untuk menempuh ujian akhir semesternya. Tentu sama-sama belajar keras. Namun hasil ujiannya berupa indeks prestasi berbeda. Yang pertama mendapatkan IP 2,5 misalnya lalu yang kedua mendapatkan IP 3,0. Ingat, sukses mereka telah datang. Takarannya beda. Tapi belum selesai kehidupan. Belum tentu jaminan yang IPnya 3,0 itu setelah lulus kuliah juga tetap mendapatkan kesuksesan dibandingkan yang IPnya 2,5. Semua tergantung dari seberapa bertahan dari mereka untuk terus belajar dan berjuang.

Selain itu, ada beberapa hal yang membuatmu jauh dari kesuksesan. Coba lihat daftarnya dibawah ini.
  • Terlalu banyak menghabiskan waktu di sosial media. Saya merasakannya, dan ini jelas loh. Kita terlalu banyak menatap facebook, twitter, instagram, dan path tanpa sadar waktu terus terbuang percuma setiap hari. Padahal bisa untuk membaca buku, menambah wawasan dengan kursus, dan sebagainya.
  • Kamu berpikir kamu sudah bekerja keras, padahal belum. Ya, itu benar. Kita sering berpikir kita telah maksimal untuk mencoba, padahal masih ada percobaan lainnya lagi yang belum terpikirkan untuk dikerjakan. Coba koreksi diri, kira-kira apa yang bisa kamu optimalkan.
  • Tidak efisien. Mungkin poin kedua sudah kamu kerjakan. Tapi tidak efisien. Terlalu banyak membuang waktu di aktifitas yang harusnya bisa dikerjakan dengan cepat. Semisal penggunaan komputer, kalau terlalu lama disana, jelas lebih menghabiskan banyak waktu dan tidak efisien. Jika berkelanjutan jelas sukses lambat datangnya.
  • Terlalu mudah menyerah. Belum berjalan 1 bulan diet, sudah menyerah. Belum berjalan 3 bulan menulis novel, sudah menyerah. Baru juga 1 semester mendapatkan IP dibawah 2,0 (nasakom) sudah menyerah. Padahal masih ada kesempatan-kesempatan selanjutnya seperti lembaran baru. Artinya dipastikan kita bisa mencoba dari awal lagi apa yang sudah kita lakukan sebelumnya.
  • Takut mengambil resiko. Sukses tidak datang di tempat yang nyaman. Itu pepatah yang saya sukai. Artinya, kamu berani mengambil resiko untuk belajar sampai larut malam, jelas sukses datang padamu dibandingkan kamu membiarkan hari itu berlalu tanpa belajar apapun. Seperti juga bekerja. Kamu rela untuk lembur, walau belum tentu dibayar, jelas, kamu belajar cara menjadi loyal dan cara untuk mengerjakan tugas kantor lebih banyak dari seharusnya. Kamu akan dihargai di tempat lain dengan sikap-sikap seperti itu jika ternyata kamu belum dihargai sekarang. Sukses jelas datang padamu.
Kelima hal diatas adalah sebab-sebab kamu sulit mendatangkan kesuksesan dalam dirimu sendiri. Coba ukur lagi. Jujur saya cukup kesulitan di poin nomer 2 dan 3. Tapi bukan berarti saya tidak terus berusaha untuk mengurangi poin-poin itu. Kita manusia biasa. Tentu dipastikan kita juga sering kali salah dalam bersikap menghadapi kegagalan dan kesuksesan. Tidak ada manusia yang terbaik jika dia tidak terus memperbaiki diri. Mari, perbaiki diri, mari habiskan jatah gagalmu, dan mari sukses bersama.